"Ngapain Dukung Klub Yang Punya Masa Lalu Calciopoli-nya"
Nomor 1. Masa Bodoh (Tidak Peduli)
Menjadi suporter bola khususnya menjadi bagian dari suatu klub seperti menjadi pemain ke-12 mereka adalah sisi lain dari kehidupan setiap insan manusia terutama mereka yang sangat mencintai olahraga sepak bola ini.
Ya Seperti saya, Saya adalah seorang Juventini atau sebutan lain untuk penggemar dari klub yang berasal dari negeri Pizza (Italia) yang bermarkas di kota Turin (bersama Torino) yaitu Juventus.
Foto Asli: @filipkostic #FakeEdit |
Mau diingatkan kembali terhadap kasus yang menimpa Juventus tentang Calciopoli mah ya saya biasa saja, bahkan ikut menertawakannya. Bagaimana tidak, Calciopoli kala itu terjadi di tahun 2006 dimana saya masih kelas 2 SD. Sedangkan saya mulai ngefans Juventus di tahun 2009 dikarenakan memilih random klub bola saat bermain Winning Eleven di PS2. Di tahun 2009 saja, masih tetap belum tau apa-apa mengenai kasus yang menimpa klub dengan julukan La Vecchia Signora (si nyonya tua) tersebut.
Di dunia ini villain (bagi kalian) itu sebenarnya tak hanya Juve saja. Tapi saya tidak ingin ikut menghakimi mereka. Biarkan masa lalu tersebut menjadi pembelajaran bagi klub yang mengalaminya agar tak terulang kembali.
Kalau diambil sisi positifnya dari sisi pribadi, berarti saya terbukti konsisten hanya mendukung 1 klub bola alias loyalitas terhadap suatu komunitas. Terbukti bahwa itu sudah berjalan lebih dari 15 tahun.
Jika saya hanya mendukung sebuah klub bola karena rata-rata kemenangan, saya bisa saja memilih Real Madrid sebagai klub favorit. Namun, pilihan itu selalu ada. Biarkan pilihan itu menjadi tanggungjawab saya. Setidaknya biarkan orang-orang seperti saya ini mencintai klub dari liga bapak-bapak walaupun nikah aja belum.
Selain itu, Saya tak akan terlalu mengganggap serius tentang kasus ini, mengapa? karena saya juga tidak wajib membela mati-matian. Jika diingatkan kembali, Saya sebagai seorang muslim itu paham betul bahwa yang harus (wajib) dibela mati-matian tentunya Allah, Agama, Nabi, Rosul hingga Orang Tua.
Yang jelas mari kita ramaikan dunia sepak bola ini, asalkan jangan sampai ada yang kehilangan nyawa hanya karena mendukung maupun membenci sebuah klub. #FinoAllaFine