Merantaulah Kawanku, Kan Ku Jaga Kota Ini

Sebelum Anda membaca tulisan ini hingga selesai, Saya akan menjelaskan bahwa tulisan ini dari perspektif orang yang sama sekali belum dan tidak memiliki keinginan untuk merantau. Jadi apabila tulisan ini kedepannya kurang relevan dengan keadaan yang sebenarnya mohon untuk memberikan koreksi melalui komentar di bawah.

Merantau di Indonesia sendiri sudah menjadi sebuah budaya yang dimiliki oleh sebagian orang di Indonesia. Budaya ini cukup unik karena tidak mudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa barat manapun. Tentunya merantau dengan mengembara memiliki arti yang berbeda walaupun keduanya memiliki makna pergi dari tempat asal. Bedanya mengembara itu pergi tanpa arah dan tujuan yang pasti (Kalau Biksu Tong dan para muridnya sih udah jelas ke barat mencari kitab suci ya). Sedangkan Merantau merupakan istilah Melayu, Indonesia, dan Minangkabau yang berasal dari kata rantau. Merantau yang berarti bahwa perginya seseorang dari tempat asal dimana ia lahir atau tumbuh besar ke wilayah lain untuk mencari pengalaman bahkan untuk menjalani kehidupan, bahkan jika berhasil mungkin menetap di sana.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang merantau, diantara karena faktor ekonomi, faktor alam, faktor pendidikan, bahkan ada juga karena faktor tradisi atau budaya. Namun faktor paling dominan karena permasalahan ekonomi. Ya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya karena juga merantau dapat memberikan sebuah harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tempat baru. Ada juga beberapa alasan mereka untuk merantau selain beberapa faktor sebelumnya, alasan ini dinilai dapat menjadikan orang tersebut menjadi pribadi yang tangguh dari pada sebelumnya. Seperti dapat merawat diri sendiri, makin memahami arti sebuah keluarga, meningkatkan toleransi, keluar dari zona nyaman, belajar bertanggungjawab dan lain sebagainya.

Sayangnya, tidak semua orang berkeinginan merantau dikarenakan juga adanya beberapa faktor. Walaupun diizinkan merantau oleh bapak (karena saya anak piatu), tetapi saya terlalu berat untuk meninggalkan beliau sendirian meskipun sudah ada tetangga yang sudah dianggap seperti keluarga terdekat. Namun itu bukan menjadi faktor utama saya untuk tidak merantau demi memperbaiki kualitas hidup. Saya sangat berkeinginan menbangun sebuah bisnis di kota kelahiran saya sendiri. Membangun bisnis ini tentunya bukan serta merta hanya untuk memiliki penghasilan, saya juga ingin berperan untuk menjadi penyedia lapangan pekerjaan dengan sistem mitra.

Mungkin sebagian dari Anda akan berfikir bahwa merantau sebenarnya juga dapat membantu saya dalam mendirikan sebuah bisnis. Dengan kata lain pergi sejenak untuk mengumpulkan pundi-pundi di luar kota sekaligus untuk menguatkan mental. Namun perlu diketahui, saya hingga saat ini tinggal di Kabupaten Sukoharjo salah satu bagian dari eks-karesidenan Surakarta (Regional area) dimana biaya hidup terjangkau oleh sebab itu UMR di sini pun tidaklah tinggi seperti di kota-kota besar.

Seperti yang dikatakan oleh Asumsi melalui channel Youtubenya baru-baru ini, Wilayah Solo (bisa juga dengan kota kabupaten tetangganya menurut saya) bahwa ketika kita di kota Solo, waktu akan berjalan perlahan karena ambisi bukan isi dari jiwa-jiwa manusianya. TAPI, perlahan bukan berarti tidak bergerak.

"Alon-alon asal kelakon" menjadi salah satu prinsip hidup orang-orang jawa. Di sini,  di kota ini. Saya dapat dengan tenang menikmati setiap proses untuk mengapai cita-cita saya. Melihat bagaimana kawan-kawan seperjuangan semasa sekolah sudah memulai hidupnya dengan baik dari jauh (lewat sosmed sih) tentunya saya turut berbahagia walaupun sebenarnya saya juga iri dengan mereka.

Inilah hidup saya, sayalah yang berkendali penuh di dalamnya. Semua yang terjadi akan menjadi tanggungjawab entah itu suka maupun duka. Terlambatpun tak apa, selama itu memanglah hasil yang saya harapkan. Ada beberapa orang yang baru sukses di usia yang sudah tidak dikatakan muda lagi, seperti Harland Sander (KFC), Jack Ma (Alibaba) dan lain sebagainya.

Tentunya mereka menjadi inspirasi, tetapi bukan berarti hal itu juga menjadi patokan untuk menuju kesuksesan. Di usia ini, saya juga harus berjuang agar bisa mencapai sebelum usia senja. Karena usia senja seharusnya digunakan untuk bersantai bersama anak maupun cucu.

Posting Komentar